Bicara tentang Sidoarjo, tentu bandeng dan udang yang pertama kali terfikirkan. Namun, sebelum membahas tentang makanan, baiknya kita bahas asal mula pada jaman penjajahan Belanda di Kota Udang, Sidoarjo.
Pada tahun 1851, Sidoarjo masih tenar dengan nama Sidokare yang merupakan bagian dari daerah Kabupaten Surabaya. Baru berdasarkan keputusan pemerintah Hindia Belanda No. 10 / 1859 tanggal 28 Mei 1859 Staatsblat No. 32, nama Kabupaten Sidokare diganti dengan Kabupaten Sidoarjo.
BUDAYA
1. Bahasa
Bahasa Arek cukup berkembang di kawasan Sidoarjo. Bahasa Arek merupakan bahasa keseharian warga Kota Surabaya dan kabupaten pecahan Kota Surabaya, yaitu Sidoarjo, Mojokerto, Gresik.
2. Tradisi
a. Lelang Bandeng
Di setiap tahunnya di Kabupaten Sidoarjo tepatnya dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diadakan kegiatan lelang bandeng tradisional bertempat di alun-alun Sidoarjo. b. Nyadran
Di Sidoarjo tepatnya di Desa Balongdowo Kecamatan Candi ada tradisi masyarakat yang dilakukan setiap bulan Ruwah pada saat bulan purnama.
3. Kesenian
- Wayang Kulit
- Reog Cemandi
- Wayang Potehi
- Jaran Kepang
- Tari Ujung
a. Cagar Pari di Kec. Porong
b. Candi Sumur di Kec. Porong
c. Candi Dermo di Kec. Wonoayu
d. Candi Pamotan di Kec. Porong
e. Candi Medalem
MAKANAN DAN CIRI KHAS


Sate Kerang
Bandeng Presto

Otak-otak Bandeng

Petis

Batik Jetis